Statistik, Sastra dan Budaya
Statistik
A.
PENGERTIAN STATISTIKA/ STATISTIK
•
Statistika merupakan ilmu pengetahuanyang berhubungan dengan
cara-caramengumpulkan fakta/data, pengolahandata, menganalisis data tersebut
sehinggadapat diperoleh suatu kesimpulan /keputusan.
•
Statistik merupakan hasil pengolahan dananalisis dari data tersebut. Statistik
jugamerupakan bilangan yang menunjukkansifat-sifat
(karakteristik) dari data yangdikumpulkan tersebut.
Sudjana
(2004, dalam Riduwan dan Sunarto, 2007) mendefinisikan statistika sebagai
pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan fakta, pengolahan
serta pembuatan keputusan yang cukup beralasan berdasarkan fakta dan analisa
yang dilakukan. Sementara statistic dipakai untuk menyatakan kumpulan fakta,
umumnya berbentuk angka yang disusun dalam tabel atau diagram yang melukiskan
atau menggambarkan suatu persoalan.
Lebih lanjut Sudjana
(2004, dalam Riduwan dan Sunarto, 2007) menyatakan statistika adalah ilmu
terdiri dari teori dan metode yang merupakan cabang dari matematika terapan dan
membicarakan tentang : bagaimana mengumpulkan data, bagaimana meringkas data,
mengolah dan menyajikan data, bagaimana menarik kesimpulan dari hasil analisis,
bagaimana menentukan keputusan dalam batas-batas resiko tertentu berdasarkan
strategi yang ada.
Singgih Santoso
(2002) menyatakan, pada prinsipnya statistic diartikan sebagai kegiatan untuk
mengumpulkan data, meringkas/menyajikan data, menganalisa data dengan metode
tertentu, dan menginterpretasikan hasil analisis tersebut.
Dalam kaitannya untuk
menyelesaikan masalah, pendekatan statistic terbagi dua yaitu pendekatan
statistic dalam arti sempit dan luas. Dalam arti sempit (statistic deskriptif),
statistika yang hanya mendeskripsikan tentang data yang dijadikan dalam bentuk
tabel, diagram, pengukuran rata-rata, simpangan baku, dan seterusnya tanpa
perlu menggunakan signifikansi atau tidak bermaksud membuat generalisasi.
Sementara dalam arti
luas (statistic inferensi/induktif) adalah alat pengumpul data, pengolah data,
menarik kesimpulan, membuat tindakan berdasarkan analisis data yang dikumpulkan
dan hasilnya dimanfaatkan / digeneralisasi untuk populasi.
Bidang keilmuan
statistika adalah sekumpulan metode untuk memperoleh dan menganalisa data dalam
pengambilan suatu kesimpulan. Meski merupakan cabang ilmu matematika,
statistika memiliki perbedaan mendasar pada logikanya. Jika matematika
menggunakan logika deduktif, sementara statistic menggunakan logika induktif.
Logika
statistika, dengan demikian sering disebut dengan logika induktif yang tidak
memberikan kepastian namun member tingkat peluang bahwa untuk premis-premis
tertentu dapat ditarik kesimpulan, dan kesimpulannya mungkin benar mungkin juga
tidak. Langkah yang ditempuh dalam logika statistika adalah :
- Observasi dan eksperimen
- Munculnya hipotesis ilmiah
- Verifikasi dan pengukuhan dan
berakhir pada
- Sebuah teori dan hokum ilmiah
(Cecep Sumarna, 2004:98)
B. LANDASAN KERJA
STATISTIK
Menurut Sutrisno Hadi
(dalam Riduwan dan Sunarto, 2007) ada tiga jenis landasan kerja statistic
meliputi :
- Variasi. Didasarkan atas kenyataan
bahwa seorang peneliti atau penyelidik selalu menghadapi persoalan dan
gejala yang bermacam-macam (variasi) baik dalam bentuk tingkatan dan
jenisnya
- Reduksi, Hanya sebagian dan
seluruh kejadian yang berhak diteliti (sampling)
- Generalisasi. Sekalipun penelitian
dilakukan terhadap sebagain atau seluruh kejadian yang hendak diteliti,
namun kesimpulan dan penelitian ini akan diperuntukkan bagi keseluruhan
kejadian atau gejala yang diambil.
C. KARAKTERISTIK
STATISTIK
Riduwan dan Sunarto
(2007:5-6) menjelaskan beberapa karakteristik pokok statistic meliputi :
1. Statistik bekerja
dengan angka
Pertama, angka
statistic sebagai jumlah atau frekuensi dan angka statistic sebagai nilai atau
harga. Pengertian ini mengandung arti bahwa data statistic adalah data
kuantitatif. Misalnya, jumlah kecelakaan yang terjadi dalam satu tahun, jumlah
tersangka koruptor yang diproses di KPK tahun 2009, jumlah siswa SD Jakarta
tahun 2009, Jumlah siswa yang lulus UAN 2010, dan seterusnya. Angka-angka ini
menyatakan nilai atau harga sesuatu
Kedua, Angka
statistic sebagai nilai mempunyai arti data kualitatif yang diwujudkan dalam
angka. Contoh : nilai IQ, mutu pengajaran guru, metode pengajaran, nilai
kepuasan, dan seterusnya,
2. Statistik bersifat
Objektf
Statistik bekerja
dengan angka sehingga mempunyai sifat objektif, artinya angka statistic dapat
digunakan sebagai alat pencari fakta, pengungkapan kenyataan yang ada dan
memberikan keterangan yang benar, kemudian menentukan kebijakan sesuai fakta
dan temuannya yang diungkapkan apa adanya.
3. Statistik bersifat
Universal
Statistik tidak hanya
digunakan dalam salah satu disiplin ilmu saja, tetapi dapat digunakan secara
umum dalam berbagai bentuk disiplin ilmu pengetahuan dengan penuh keyakinan.
D. MANFAAT DAN
KEGUNAAN STATISTIK
Statistik dapat
digunakan sebagai alat (Riduwan dan Sunarto, 2007) :
1. Komunikasi. Adalah
sebagai penghubungan beberapa pihak yang menghasilkan data statistic atau
berupa analisis statistic sehingga beberapa pihak tersebut akan dapat mengambil
keputusan melalui informasi tersebut.
2. Deskripsi.
Merupakan penyajian data dan mengilustrasikan data, misalnya mengukur tingkat
kelulusan siswa, laporan keuangan, tingkat inflasi, jumlah penduduk, dan
seterusnya
3. Regresi. Adalah
meramalkan pengaruh data yang satu dengan data yang lainnya dan untuk
menghadapi gejala-gejala yang akan datang
4. Korelasi. Untuk
mencari kuatnya atau besarnya hubungan data dalam suatu peneltian
5. Komparasi yaitu
membandingkan data dua kelompok atau lebih.
SASTRA
DAN ILMU BUDAYA
Ilmu
Budaya Dasar (yang dahulu di sebut sebagai Basic Humanities) berasal dari
bahasa latin yang di sebut dengan “humanus”, yang memiliki arti manusiawi,
berbudaya, dan halus. Pada umumnya, humanities mencakup filsafat, teologi,
seni, dan cabang-cabangnya (sejarah, sastra, dll), maka dari itu humanities
menjadi ilmu kemanusiaan dan kebudayaan.
Seni termasuk sastra
yang penting dalam humanities karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai
kemanusiaan yang normative, dan bukan sebgai formulasi nilai-nilai kemanusiaan.
Namun, disamping itu
sastra memilki peranan yang jauh lebih penting karena sastra menggunakan
bahasa. Sementara bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua
pernyataan kegiatan manusia untuk memahami dirinya sendiri yang akhirnya
melahirkan filsafat untuk memahami alam semesta dan akhirnya menciptakan ilmu
pengetahuan.
Telah di setujui oleh
para ahli di seluruh dunia bahwa bahasa adalah salah satu alat komunikasi yang
hanya dimiliki oleh manusia secara genetis. Hal ini dapat dilihat dari
kemampuan manusia dalam membentuk lambang atau pun memberi nama guna menandai
setiap kenyataan, sedangkan binatang dan tumbuhan tidak mampu melakukan hal itu
semua. Bahasa hidup dalam suatu masyarakat dan dipergunakan oleh warganya untuk
berkomunikasi. Hal ini membuat kelangsungan hidup suatu bahasa tergantung
oleh dinamika kehidupan budaya masyarakat yang ada di dalamnya. Dengan kata
lain, budaya yang ada di sekeliling bahasa tersebut akan ikut menentukan wajah
dari suatu bahasa.
Bahasa, yang dalam
bahasa Inggris adalah language, memiliki definisi – definisi tersendiri bagi
para ahli, yakni:
- Sturtevent : bahasa adalah system
lambang sewenang – wenang, berupa bunyi yang digunakan oleh
anggota-anggota suatu kelompok social untuk kerjasama dan saling
berhubungan
- Keraf : bahasa adalah alat
komunikasi antara anggota masyarakat , berupa lambang bunyi suara yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Masih banyak lagi
sebenarnya pengertian tentang bahasa yang diteliti oleh para ahli bahasa.
Setiap bahasan yang ada pada umumnya memiliki kesamaan yang pada
konsepnya meskipun terdapat perbedaan pada penekanannya. Namun, menurut
beberapa ilmuwan seperti Linda Thomas dan Shan Wareing dalam buku “Bahasa,
Masyarakat, dan Kekuasaan”, salah satu cara dalam menelaah bahasa adalah dengan
memandangnya sebagai salah satu cara yang sistematis untuk menggabungkan
unit-unit kecil menjadi lebih besar dengan tujuan komunikasi. contohnya adalah
penggabungan antara bunyi bahasa (fonem) menjadi kata (butir leksikal) sesuai
dengan aturan dari bahasa yang kita gunakan. Butir-butir leksikal ini kemudian
di gabungkan kembali untuk membuat struktur tata bahasa, sesuai dengan
aturan-aturan yang ada dalam bahasa.
Selain memiliki
hubungan dengan bahasa, budaya juga memiliki hubungan dengan prosa. Prosa, yang
termasuk dalam sastra, terkadang disebut-sebut sebagai narrative fiction, prose
fiction, atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia, sering diterjemahkan
menjadi cerita rekaan dan di definisikan sebagai bentuk cerita atau prosa
kisahan yang mempunyai pameran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh
daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman,
novel, atau cerita pendek.
Dalam kesusastraan,
kita mengenal prosa lama dan baru, yakni:
- Contoh-contoh prosa lama:
a. Dongeng
b. Hikayat
c. Sejarah
d. Epos
Cerita pelipur lara
- Prosa baru meliputi:
a. Cerita pendek
b. Roman
c. Biografi
d. Kisah
e. Otobiografi
Dalam keberadaanya,
prosa memiliki beberapa nilai-niali yang dapat diperoleh, yakni:
-
Prosa fiksi dapat memberikan kesenangan atau memberikan hiburan bagi
pembacanya, dapat mengembangkan imajinasi dalam mengenal karakter tokoh ataupun
daerah
-
Prosa fiksi dapat memberikan informasi yang belum tentu terdapat pada
ensiklopedia.
-
Prosa fiksi memberikan nilai-nilai kultural atau kebudayaan
Berdasarkan
informasi-informasi yang ada, budaya dengan sastra adalah hal yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain karena memiliki ketergantungan satu sama lain.
Sebagai contoh, ada yang mengatakan bahwa bahasa sangat dipengaruhi oleh
budaya, sehingga segala hal yang terdapat dalam kebudayaan akan tercermin di
dalam bahasa. Sebaliknya, ada juga yang mengatakan bahwa bahasa sangat
dipengaruhi oleh kebudayaan dan cara berpikir manusia atau penutur
bahasa. Masinambouw mengatakan bahwa bahasa (sastra) dan kebudayaan
merupakan dua system yang melekat pada manusia. Jika kebudayaan adalah system
yang mengatur interaksi manusia di dalam masyarakat, maka bahasa (sastra)
adalah suatu system yang berfungsi sebagai sarana berlangsunganya suatu
interaksi.
Komentar
Posting Komentar